Jumat, Maret 20, 2009

Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

A. Pendahuluan

Karya Tulis Ilmiah (KTI) merupakan tugas akhir mahasiswa Akademi keperawatan pemerintah kabupaten Indramayu, yang akan menyelesaikan pendidikan jenjang Diploma III. Dalam Penyusunan Kaya Tulis Ilmiah (KTI) harus memperhatikan kaidah-kaidah penulisan ilmiah, baik itu calon peneliti atau peneliti, pembimbing dan penguji, dan harus mentaati kaidah penyusunan KTI tersebut. Kaidah penyusunan KTI disusun untuk menyamakan persepsi tentang cara penulisannya.

B. Pengajuan Outline dan Judul Penelitian

Sebelum mengajukan judul, seorang mahasiswa harus memasukan outline penelitian. Outline tersebut diberikan kepada bagian akademik. Kriteria outline yang diterima:
1. Sesuai dengan ilmu keperawatan
2. Memiliki manfaat secara teoritis maupun praktis
3. Adanya kesesuaian antara masalah penelitian dengan judul penelitian
4. Bukan merupakan penelitian ulangan

Outline yang diterima dan yang ditolak akan diberikan kembali dalam waktu 3 hari setelah penyerahan outline kecuali dalam keadaan khusus. Outline yang masuk akan diberikan feedback oleh pembimbing yang telah ditentukan. Bagi mahasiswa yng dinyatakan outlinenya diterima maka diperbolehkan melanjutkan bimbingan. Sedangkan bagi mahasiswa yang ditolak, maka yang bersangkutan diwajibkan menyusun dan mengumpulkan kembali outline sampai dengan diterima.

C. Syarat mengajukan Outline

1.Telah menyelesaikan dan sedang mengambil mata kuliah riset keperawatan
2.Sekurang-kurangnya telah menyelesaikan 80% SKS minimal dari seluruh program
3.IPK minimal 2,75
4.Tidak memiliki nilai E
5.Memiliki nilai D maksimal 10% dari total SKS

D. Ketentuan outline

Outline merupakan pokok-pokok penelitian yang terdiri dari :
1.Masalah penelitian
2.Judul penelitian
3.Latar belakang
4.Tujuan penelitian
5.Jenis penelitian & jenis pendekatan
6.Populasi, sampling dan sampel
7.Instrumen penelitian
8.Rencana analisis

Outline ditulis dalam kertas A4, 2 spasi dengan huruf time new roman, dengan jumlah halaman 2 halaman.

E. Prosedur Penunjukan Pembimbing

1. Penunjukan pembimbing dilakukan oleh akademik setelah mahasiswa memberikan outline
2. Atas dasar tersebut akademik kemudian menunjuk pembimbing
3. Pudir Akademik secara tertulis menyampaikan penunjukan pembimbing KTI kepada Direktur Akademi Keperawatan Pemerintah Daerah Indramayu. Kemudian Direktur segera mengeluarkan surat keputusan pengangkatan pembimbing

F.Penggantian Pembimbing

Penggantian pembimbing hanya dapat dilakukan apabila:
1.Pembimbing berhalangan tetap
2.Pembimbing mengundurkan diri
3.Pembimbing tidak dapat menjalankan tugasnya lebih dari 3 (tiga) bulan berturut-turut.Apabila poin 1, 2 dan 3 terjadi, maka mahasiswa harus segera melaporkan kepada Pudir Akademik. Selanjutnya Pudir akademik akan melakukan prosedur penunjukan pembimbing kembali.

G.Sistematika Proposal

1.Halaman Judul
2.Halaman Persetujuan
3.Kata Pengantar
4.Daftar Isi
5.Daftar Tabel/gambar
6.Bab I Pendahuluan
A.Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Penelitian
D.Manfaat Penelitian

7. Bab II Tinjauan Pustaka
A.Definisi
B.Tinjauan Teoritis
C.Kerangka Penelitian
D.Hipotesis atau pertanyaan penelitian (jika ada)
E.Definisi Operasional

8.Bab III Metode Penelitian
A.Jenis penelitian dan pendekatan
B.Populasi, sampling dan sampling
C.Tempat penelitian
D.Waktu penelitian
E.Instrumen penelitian
F.Cara pengumpulan data
G.Cara pengolahan data
H.Rencana analisi data
I.Etika Penelitian
J.Rencana Jadwal Penelitian

9.Daftar Pustaka

10.Lampiran
a.Matrik pengembangan intrumen
b.Instrumen
c.Hasil uji validitas dan reliabilitas
d.Surat ijin

H. Sistematika Penulisan Hasil Penelitian
1.Halaman Judul
2.Halaman Persetujuan
3.Abstrak (dalam Bahasa Indonesia)
4.Kata Pengantar
5.Daftar Isi
6.Daftar Tabel
7.Daftar Lampiran


8.Bab I Pendahuluan
A.Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Penelitian
D.Manfaat Penelitian

9.Bab II Tinjauan Pustaka
A.Definisi
B.Tinjauan Teoritis
C.Kerangka Penelitian
D.Hipotesis atau pertanyaan penelitian
E.Definisi Operasional

10.Bab III Metode Penelitian
A.Jenis penelitian dan pendekatan
B.Populasi, sampling dan sampling
C.Tempat penelitian
D.Waktu penelitian
E.Langkah Penelitian
F.Instrumen penelitian
G.Cara pengumpulan data
H.Pengolahan data
I.analisi data

11.Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
A.Hasil Penelitian
B.Pembahasan

12.Bab V Kesimpulan dan Saran
A.Kesimpulan
B.Saran

13.Daftar Pustaka

14.Lampiran
a.Matrik pengembangan intrumen
b.Instrumen
c.Hasil uji validitas dan reliabilitas
d.Surat ijin
e.Hasil uji statistic

I.Proses Bimbingan

1.Pembimbing utama dan pembimbing pendamping melakukan pembagian tugas dan berkoordinasi secara aktif. Pembagian tugas tersebut dapat dimusyawarahkan diantara pembimbing atau mengikuti ketentuan sebagai berikut :
a.Pembimbing utama
Bertugas membimbing mahasiswa dalam penentuan judul, hipotesis, kerangka penelitian, definisi operasional, metode penelitian, pengembangan instrument penelitian dan analisa data.
b.Pembimbing pendamping
Bertugas membimbing mahasiswa dalam cara penulisan, dan tata bahasa
2.Dalam setiap bimbingan pembimbing menuliskan objek bimbingan dan menandatangani kartu bimbingan
3.Dalam setiap bimbingan mahasiswa menuliskan semua masukan dari pembimbing dan mengkonfirmasikannya pada bimbingan berikutnya
4.Draft yang akan dikonsulkan sedapat mungkin sudah terbebas dari kesalahan tata tulis, kesalahan tata bahasa
5.Selama proses bimbingan mahasiswa wajib mengenakan pakaian seragam jika di lingkungan kampus, atau sopan jika diluar lingkungan kampus.
j.Pelaksanaan Seminar Proposal

Persyaratan untuk mengikuti sidang proposal adalah:
1.Persyaratan
a.Mendapatkan persetujuan dari pembimbing yang dibuktikan dengan surat pernyataan pembimbing bahwa proposal telah layak untuk disidangkan
b.Persetujuan pembimbing hanya diberikan kepada mahasiswa yang telah melakukan bimbingan minimal 4 (empat) kali bimbingan
c.Telah menyerahkan surat bebas administrasi dari bagian keuangan
d.Telah menyerahkan surat telah memenuhi persyaratan akademik berupa IPK ≥2,75, tidak ada nilai E, dan Nilai D maksimal 10% dari keseluruhan nilai
e.Telah menyerahkan pernyataan tidak melakukan plagiat yang ditulis dalam kertas yang bermaterai dan ditanda tangani oleh mahasiswa
f.Telah menyerahkan draft proposal 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan ujian, sebanyak 3 buah kepada panitia, yang dimasukan kedalam map.

2.Pelaksanaan
Terdapat tiga sesi dalam sidang proposal yaitu penyajian, tanya jawab, musyawarah penguji :
a.Penyajian
•Penyajian dilakukan dalam waktu 10 menit
•Menggunakan media LCD proyektor, OHP
b.Tanya Jawab
•Tanya jawab dilakukan selama 15 menit untuk setiap penguji, dalam kasus tertentu waktu yang disediakan dapat disesuaikan dengan kebutuhan
•Materi tanya jawab adalah draft proposal
c.Musyawarah penguji
•Setelah selesai melakukan tanya jawab, penguji melakukan musyawarah untuk menentukan layak atau tidak layaknya proposal penelitian dilanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu penelitian
•Mahasiswa yang dinyatakan layak diperbolehkan melaksanakan penelitian apabila sudah memperbaiki proposal penelitian berdasarkan masukan dari para penguji
•Mahasiswa yang dinyatakan tidak layak untuk dilanjutkan penelitian, diberikan kesempatan untuk memperbaiki proposal dalam waktu 1 (satu) minggu setelah sidang proposal untuk melakukan ujian sidang proposal kembali
•Mahasiswa yang dinyatakan harus ganti judul, diberikan kesempatan untuk kembali mengajukan outline penelitian ke akademik. Tata cara pengajuan judul sama seperti pertama kali mengajukan judul.

J.Pelaksanaan Seminar Hasil

1.Persyaratan
Persyaratan untuk mengikuti seminar hasil adalah:
a.Mendapatkan persetujuan dari pembimbing
b.Persetujuan pembimbing hanya diberikan kepada mahasiswa yang telah melakukan bimbingan minimal 4 (empat) kali bimbingan.
c.Telah menyerahkan surat bebas administrasi dari bagian keuangan
d.Telah menyerahkan surat telah memenuhi persyaratan akademik berupa IPK ≥ 2,75, tidak ada nilai E, dan Nilai D.
e.Telah menyerahkan pernyataan tidak melakukan plagiat
f.Telah menyerahkan draft sidang 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan ujian, sebanyak 3 buah kepada akademik atau yang ditugaskan, dan dimasukan kedalam map/amplop.

2.Pelaksanaan
Terdapat tiga sesi dalam seminar yaitu penyajian, tanya jawab, musyawarah penguji
a.Penyajian
•Penyajian dilakukan dalam waktu 10 menit
•Menggunakan media LCD proyektor, OHP.
b.Tanya Jawab
•Tanya jawab dilakukan selama 15 menit untuk setiap penguji, dalam kasus tertentu waktu yang disediakan dapat disesuaikan dengan kebutuhan
•Materi tanya jawab adalah draft laporan penelitian
c.Musyawarah penguji
•Setelah selesai melakukan tanya jawab, penguji melakukan musyawarah untuk menentukan lulus atau tidaknya mahasiswa.
•Mahasiswa yang dinyatakan lulus diperbolehkan memperbanyak setelah melakukan perbaikan. Perbaikan tersebut harus diketahui oleh pembimbing. Karya tulis ilmiah yang diserahkan kepada akademik sebanyak 3 buah untuk jilid hard cover sesuai ketentuan yang berlaku di akademi keperawatan pemkab Indramayu.
•Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus akan diberikan kesempatan untuk memperbaiki laporan hasil penelitian dalam waktu 1 (satu) minggu setelah seminar hasil untuk melakukan seminar hasil kembali.
•Mahasiswa yang dinyatakan harus ganti judul, diberikan kesempatan untuk kembali mengajukan outline penelitian ke panitia. Tata cara pengajuan judul sama seperti pertama kali mengajukan judul.

K.Sasaran tim penguji

Pokok bahasan dalam ujian sidang atau seminar hasil adalah:
1.Sistematika penulisan
2.Isi, masalah yang diajukan hubungannya dengan perkembangan keilmuan dari profesi keperawatan dan kegunaan praktis dari hasil penelitian.
3.Analisis meliputi kemampuan mahasiswa dalam membahas materi penelitian, formulasi masalah penelitian, penggunaan literatur, dan analisis data.
4.Pengetahuan faktual yang menyangkut masalah penelitian
5.Cara menanggapi dan memecahkan masalah yang terdiri dari kemandirian, kreativitas, orisinilitas, pandangan, cara kerja, objektivitas dan etika penelitian.

L.Bobot nilai

Penguji memiliki bobot nilai yang sama, nilai diberikan dalam bentuk angka mutu yang berkisar antara 0,00 sampai dengan 4,00

M.Perbandingan penilaian sidang proposal, bimbingan dan seminar hasil

Perbandingan penilaian sidang proposal, bimbingan dan seminar hasil Nilai akhir Karya Tulis Ilmia atau Karya Tulis Ilmiah adalah:
1.Sidang proposal : 35%
2.Bimbingan : 30%
3.Seminar hasil : 35%

N.Sanksi

Bagi mahasiswa yang terbukti diketahui melakukan tindakan plagiat pada saat sidang proposal, seminar hasil maupun setelah mahasiswa dinyatakan lulus karya tulis ilmiah atau Karya Tulis Ilmiah bahkan setelah wisuda, maka mahasiswa atau yang bersangkutan akan dikenakan tindakan pembatalan kelulusan dan akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku di Republik Indonesia.

O.Penjelasan Penulisan Laporan

1.Halaman Judul
Halaman judul memuat:
a.Judul
b.Maksud usulan penelitian/penelitian
c.Lambang Akademi Keperawatan Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu
d.Nama mahasiswa
e.Nomor induk mahasiswa
f.Tulisan Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Indramayu
g.Tahun pembuatan

2.Halaman Persetujuan
Halaman persetujuan berisi tanda tangan dan tanggal persetujuan oleh pembimbing

3.Abstrak
Merupakan ringkasan karya tulis ilmiah atau Karya Tulis Ilmiah yang ditulis dalam 150sampai dengan 250 kata. Abstraksi terdiri dari:
a.Latar belakang
b.Metode
c.Hasil
d.Kesimpulan
Kata kunci dalam abstraksi dibatasi 5 sampai dengan 10 kata.

4.Daftar isi
Merupakan daftar yang menunjukan isi dalam karya tulis ilmiah atau Karya Tulis Ilmiah beserta sub bab dengan nomor halamannya

5.Daftar tabel
Daftar tabel memuat daftar tabel yang ada di dalam karya tulis ilmiah dan ditulis beserta nomor halamannya

6.Kata Pengantar
Kata pengantar berisi ucapan tulus dari peneliti yang mencakup apresiasi peneliti terhadap proses penelitian yang akan dilakukan atau yang telah dilakukan. Apresiasi tersebut diberikan kepada pihak-pihak yang memiliki kontribusi terhadap penelitian

7.Pendahuluan
Memuat informasi tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan umum dan khusus penelitian, manfaat penelitian dan keaslian penelitian.

8.Latar Belakang
Latar belakang menunjukan alasan mengapa penelitian harus dilakukan, disamping itu calon peneliti harus menjelaskan masalah yang muncul, yang diperkuat dengan data. Data tersebut disusun berdasarkan pendekatan dari umum ke khusus.

9.Masalah Penelitian
Masalah penelitian ditulis dalam bentuk kalimat Tanya

10.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan pernyataan peneliti mengenai tujuan akhir yang akan dicapai dari penelitian yang dilakukan. Tujuan memberikan arahan dalam melakukan pembahasan. Tujuan terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus.

11.Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ditujukan kepada:
a.Peneliti
b.Institusi Akademi Keperawatan Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu
c.Profesi Perawat
d.Tempat penelitian
e.Penelitian selanjutnya
Manfaat penelitian harus ditulis secara operasional sesuai dengan tujuan penelitian.

12.Keaslian Penelitian
Pada bagian ini calon peneliti menjelaskan apakah penelitian yang akan dilakukan sudah ada yang meneliti sebelumnya atau belum? Jika sudah ada maka calon peneliti harus menjelaskan penelitian siapa? Apa bedanya dengan penelitian yang akan dilakukan.

13.Tinjauan teoritis
Pada tinjauan teoritis peneliti akan menjelaskan tentang tinjauan teoritis yang terkait dengan masalah penelitian. Semua variabel yang ada dalam penelitian harus didukung oleh landasan teori. Selain variabel peneliti atau calon peneliti harus menjelaskan definisi secara teori.

14.Kerangka penelitian
Kerangka penelitian merupakan sebuah bagan yang menjelaskan hubungan antar varibel. Yang disusun berdasarkan input, proses, output.

15.Hipotesis penelitian atau pertanyaan penelitian
Tidak semua penelitian membutuhkan hipotesis. Jika tidak ada hipotesis dalam sebuah penelitian maka sebagai gantinya dibuat pertanyaan penellitian. Hipotesis dan pertanyaan penelitian akan diuji melalui uji statistik. Ada 2 hipotesis yaitu:
a)Hipotesis nol yang menyatakan tidak ada hubungan atau pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
b)Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang menyatakan ada hubungan atau pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

16.Definisi operasional
Definisi operasional merupakan definisi yang dibuat oleh peneliti sesuai dengan cakupan penelitian. Unsur yang harus ada dalam definisi operasional adalah varibel, hasil ukur, alat ukur, dan skala. Untuk mempermudah pembacaan, maka sebaiknya definisi operasional dibuat dalam bentuk tabel.

17.Metode Penelitian
Di metode penelitian peneliti atau calon peneliti menjelaskan bagaimana cara melakukan penelitian. Metode penelitian mencakup: jenis penelitian, populasi, sampling dan sampel, tempat penelitian, waktu penelitian, variabel penelitian, jalannya penelitian, intrumen penelitian, rencana analisis dan etika penelitian.

18.Jenis penelitian
Disini peneliti menjelaskan tentang jenis penelitian, penelitian dapat dilihat dari jenis data (qualitatif dan quantitif), hubungan antar variabel (deskriptif, korelasional, asosiatif), jenis pendekatan (crossectional, longitudinal).

19.Populasi, sampling dan sampel
Dalam menjelaskan populasi calon peneliti harus mengetahui seberapa besar ukuran populasi target dalam penelitian. Setelah itu calon peneliti menentukan tehnik sampling apa yang dipergunakan untuk mendapatkan sampel penelitian. Sebaiknya rumus sampling ditulis. Penjelasan tentang sampel jika diperlukan ditambah dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Kriteria inklusi adalah kriteria sampel yang menjadi target penelitian dan kriteria eksklusi adalah kriteria yang tidak menjadi target penelitian. Walaupun sebenarnya sudah termasuk kepada populasi target.

20.Tempat penelitian
Peneliti atau calon peneliti harus menjelaskan secara detil dimana tempat penelitian akan dilakukan.

21.Waktu penelitian
Peneliti menjelaskan secara sistematis waktu penelitian dari mulai merencanakan penelitian sampai dengan menggandakan hasil penelitian yang telah diseminarkan secara rinci.

22.Variabel penelitian
Penjelasan tentang varibel penelitian meliputi penjelasan setiap varibel yang ada dari mulai variabel independen, variabel dependen, variabel pengganggu


23.Instrumen penelitian
Untuk mengumpulkan data calon peneliti harus mempunyai instrumen penelitian. Apabila calon peneliti membuat sendiri instumen penelitian, maka calon peneliti harus melakukan uji validitas dan reliabilitas pada populasi yang mirip dengan populasi target.

24.Cara pengumpulan data
Dalam menjelaskan cara mengumpulkan data maka calon peneliti menjelaskan bagaimana cara mendapatkan data. Apabila dibantu oleh pihak lain bagaimana cara merekrut pihak lain tersebut.

25.Pengolahan data
Sebelum dilakukan analisis data maka calon peneliti menjelaskan bagaimana cara mengolah data mentah menjadi data jadi yang siap dianalisis. Tahapan pengolahan meliputi editing, coding, tabulating, entry data, cleaning.

26.Rencana analisis
Penjelasan tentang rencana analisis sesuai dengan judul penelitian. Apabila jenis penelitian adalah penelitian yang mencari hubungan antar dua variabel maka rencana analisis meliputi analisa univariat dan bivariat.
a.Univariat
Analisa univariat menjelaskan tentang nilai tengah dan variasi. Nilai tengah terdiri dari mean, media, modus. Sementara variasi terdiri dari standar deviasi, dan prosentase (distribusi frekuensi).
b.Bivariat
Cara uji bivariat tegantung jenis data

27.Hasil Penelitian
Peneliti menjelaskan tentang hasil penelitian. Penulisan hasil penelitia disusun berdasarkan tujuan khusus dengan memperhatikan juga analisis univariat dan bivariat.

28.Pembahasan
Pembahasan dilakukan dengan membandingkan hasil penelitian dengan teori yang mendukung. Banyaknya pembahasan minimal 50% dari jumlah tinjauan pustaka pada bab 2.

29.Keterbatasan penelitian
Ditulis apabila ada hal yang mempengaruhi hasil penelitian akan tetapi tidak dilakukan penelitian atau pengujian.

30.Kesimpulan
Jumlah kesimpulan sesuai dengan jumlah tujuan khusus.

31.Saran
Saran ditujukan untuk institusi atau perorangan yang ada di manfaat penelitian

P.Format Pengetikan

1.Bahan dan ukuran
a.Naskah proposal dan hasil penelitian ditulis dalam kertas ukuran A4 80 gram dan tidak dicetak bolak balik sementara itu kertas yang dipergunakan untuk bimbingan berukuran 70 gram.
b.Sampul luar hasil penelitian dijilid hard cover
c.Tiap bab diberi pembatas dengan kertas doorlag warna kuning. Pembatas tersebut harus ada logo akademi keperawatan pemerintah daerah Kabupaten Indramayu.
d.Lembaran pengesahan penguji dan pembimbing harus ditulis pada kertas jeruk.
e.Ukuran margin pengetikan yaitu:
a)Atas : 4 cm
b)Pinggir kiri : 4 cm
c)Bawah : 3 cm
d)Pinggir kanan : 3 cm

2.Pengetikan
a.Jenis hurup : time new roman
b.Besar hurup judul : 16
c.Besar hurup bab : 14
d.Besar hurup isi : 12
e.Ukuran spasi tulisan : 2 spasi
f.Ukuran spasi tabel dan judul tabel : 1 spasi
g.Ukuran spasi abstraksi : 1 spasi
h.Bahasa asing dicetak miring
i.Nomor halaman untuk bab ditulis ditengah bawah
j.Nomor halaman untuk bukan bab dikanan atas
k.Nomor halaman pada lembaran pengesahan, abstraksi, lembaran persembahan, daftar isi, daftar tabel dan lampiran menggunakan hurup romawi kecil
l.Penomoran, ditulis secara konsisten dari awal sampai akhir naskah.
Contoh penomoran:
I.
A.
1.
a.
1).
a).
(1).
(a).

Q.Penulisan Referensi

1.Ketentuan Sumber
a.Tahun sumber
Buku, artikel, journal ilmiah atau sumber lain yang dipergunakan sebagai sumber dalam penulisan karya tulis ilmiah atau Karya Tulis Ilmiah adalah yang diterbitkan 10tahun yang lalu.
b.Jumlah minimal
Jumlah minimal daftar pustaka adalah:
a)Buku : 10 buah
b)Artikel ilmiah : 5 buah

2.Cara Kutipan
a.Kutipan dari naskah publikasi
a)Kutipan langsung
Bahan yang langsung dikutip dari penulis harus ditulis lengkap kata demi kata sesuai dengan apa yang tertulis pada artikel asli. Selanjutnya dicantumkan nama akhir penulis, tahun dan halaman yang memuat informasi tersebut didalam tanda kurung atau nama diluar tanda kurung.
Contoh:
“Flu burung adalah penyakit yang ditularkan dari unggas” (Marwoto, 2008, hlm 1974), Atau, Menurut Marwoto (2008, hlm 1974) “Flu burung adalah penyakit yang ditularkan dari unggas”.
Akan tetapi apabila penulis tidak menggunakan kutipan langsung, atau dengan kata hanya menggunakan ide dari penulis dan menuangkannya dengan menggunakan bahasa sendiri, maka penulis cukup menuliskan nama akhir penulis asli dan tahun penulisan.

Contoh:
Pada dasarnya Flu burung adalah penyakit yang membahayakan dan ditularkan dari unggas (Marwoto, 2008)

b)Kutipan dari bahan internet
Bahan yang didapat dari intenet biasanya tidak mencantumkan nomor halaman. Sebagai gantinya kita menggunakan nomor paragraf dengan simbol ¶ dan nomor paragraf.
Contoh:
Flu burung adalah penyakit yang ditularkan dari unggas (Marwoto, 2008, ¶ 2, http:www. kanghendi.com, diperoleh tanggal 11 November 2008). Artinya bahan yang dikutip berada pada paragraf kedua pada naskah internet tersebut.
Jika naskah memiliki judul, maka dituliskan nama akhir penulis asli, tahun, judul, nomor paragraf.
Contoh:
Flu burung adalah penyakit yang ditularkan dari unggas (Marwoto, 2008, flu burung penyakit yang berasal dari unggas dan hewan ¶ 2, http:www. Yulianifilla.com, diperoleh tanggal 11 November 2008).

c)Kutipan dari sumber kedua
Apabila penulis mengutif dari kutipan lain atau sumber kedua maka penulis tetap mencantumkan nama akhir penulis asli bahan tersebut dan tahunnya, selanjutnya mencantumkan nama akhir penulis dan tahun dimana bahan tersebut didapatkan.
Contoh:
Marwoto (2008, dalam Soemadinata, 2008, hlm 2) mengemukakan “Flu burung adalah penyakit yang ditularkan dari unggas”.
Apabila kutipan tidak langsung maka penulis cukup mencantumkan nama akhir dan tahunnya saja.
Contoh:
Marwoto (2008, dalam Soemadinata, 2008) mengemukakan bahwa Flu burung adalah penyakit yang ditularkan dari unggas.

d)Cara menuliskan kutipan
•Kutipan singkat kurang dari 40 kata dapat diketik langsung dalam teks dengan menggunakan tanda kutip ganda pada permulaan dan akhir kutipan.
Contoh:
“Flu burung adalah penyakit yang ditularkan dari unggas” (Marwoto, 2008, hlm 1974).
•Kutipan panjang lebih dari 40 kata, diketik dalam paragraf tersendiri tidak perlu menggunakan tanda kutip ganda. Diketik satu tab kedalam.
Contoh:
Menurut Marwoto (2008, dalam Soedinata, 2008): penentuan lokasi ternak unggas merupakan suatu hal yang sangat penting dalam penanggulangan penyakit flu burung, karna flu burung ditularkan melalui unggas. Dengan demikian diharapkan tidak akan terjadi lagi wabah flu burung di Indonesia. (hlm 2-3).

3.Daftar pustaka
Daftar pustaka ditulis menurut urutan abjad dari hurup a dan seterusnya. Penulisan diurut berdasarkan nama belakang penulis.

Contoh penulisan dari Buku.
Marwoto H, (2008). Panduan Mudah Membuat Karya Tulis Ilmiah. Indramayu, Akademi Keperawatan Pemerintah Daerah Indramayu.

Contoh penulisan dari Internet
Marwoto, (2008), penyebaran penyakit flu burung di wilayah Indramayu, http:www.Yulianifilla.com/peneltian.html. diperoleh tanggal 11 Januari 2008.

Contoh dua Penulis
Marwoto H., & Soemadinata I., (2008). Panduan Mudah Membuat Karya Tulis Ilmiah. Indramayu, Akademi Keperawatan Pemerintah Daerah Indramayu.

Contoh tiga sampai enam penulis
Marwoto H., Aulia, L., Kania, R., & Soemadinata I., (2008). Panduan Mudah Membuat Karya Tulis Ilmiah. Indramayu, Akademi Keperawatan Pemerintah Daerah Indramayu.

Contoh lebih dari enam penulis
Marwoto N., Sandy, L., Dewi, R., Yusriah, U., Sarmila, Soemadi I., et al. (2008). Panduan Mudah Membuat Karya Tulis Ilmiah. Indramayu, Akademi Keperawatan Pemerintah Daerah Indramayu.

Contoh daftar pustaka yang tidak dipublikasikan
Program Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Keperawatan UI. (2007). Petunjuk usulan proposal penelitian untuk tesis, Jakarta: tidak dipublikasikan
Hastono, S.P. (2006). Basic data analysis for health research. Bahan kuliah Biostatistik.FKM UI (tidak dipublikasikan).

Kamis, Maret 19, 2009

Rabu, Maret 11, 2009

KURIKULUM AKPER PEMDA INDRAMAYU

BAB 1

INFORMASI UMUM

A. Sejarah Singkat Akper Pemda Indramayu

Perkembangan Institusi

Institusi Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Indramayu dibuka tahun 1997 secara historis konversi dari Sekolah Perawat Kesehatan yang telah berdiri sejak tahun 1982. Merupakan satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tingkat akademi yang bertujuan menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan keperawatan yang profesional yang dapat menerapan, mengembangkan dan/atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan untuk mengupayakan penggunaannya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Saat ini institusi Akper Pemerintah Kabupaten Indramayu memiliki sumber daya tenaga dosen yang memadai, infra struktur yang lengkap meliputi bangunan fisik kampus, teaching materiasl dan office materials. Disamping itu secara policy mendapat dukungan penuh dari Pimpinan Daerah.

Dasar Hukum Pendirian Akper

1. UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
2. UU No. 32 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
3. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
4. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
5. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi
6. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 9 Tahun 2005 tentang Pembentukan Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Indramayu.
7. Peraturan Bupati Nomor 9 Tahun 2005 tentang Organisasi dan tata kerja Akademi Keperawatan Pemeri ntah Kabupaten Indramayu.

B. Penyelenggaraan Program dan Kegiatan Pendidikan
 Bentuk dan nama program
1. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu No. 9 Tahun 2005 bentuk dan nama program yang diselenggarakan adalah Akademi Keperawatan, melaksanakan jenjang pendidikan Diploma III Keperawatan.
2. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. Hk. 03.2.4.1.01953 tanggal 23 Mei 2003 tentang Perpanjangan ijin penyelenggaraan Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat, diktum ketiga ; Menyelenggarakan program Diploma III Keperawatan dengan menggunakan kurikulum yang berlaku.
3. Strata kelembagaan
Berdasarkan Keputusan Strata Kelembagaan adalah Strata B nilai 83,08
4. Program yang sekarang sedang berlangsung yaitu :
a. Program reguler pendidikan D III Keperawatan
b. Program Khusus kelas Pegawai tenaga keperawatan di lingkungan Kabupaten Indramayu

 Bidang Ilmu yang diselenggarakan

Bidang Ilmu yang diselenggarakan adalah Ilmu Keperawatan

 Lembaga Penunjang

1. Lembaga Penunjang Eksternal Organisasi
a) Pemerintah Kabupaten Indramayu
Pemerintah Kabupaten Indramayu sebagai pemilik lembaga (owners) berperan menetapkan kebijakan yang menyangkut pembinaan ketenagaan, sarana dan fasilitas, dan pembiayaan, untuk pengembangan program lembaga, dan pengawasan.
b) DPRD
Lembaga Pemerintahan Daerah yang berfungsi mendorong dan melaksanakan pengawasan dalam penyelenggaraan pendidikan.
c) Instansi Pemerintah dilingkup Kabupaten
Instansi terkait yang menunjang bagi kegiatan pendidikan yang ada diKabupaten seperti BAPEDA, Bawasda, Diknas, Dinkes, Badan Kepegawian Daerah, RSUD, dan satuan kerja perangkat daerah lainnya.
d) Lembaga pendidikan
Lembaga pendidikan yang menunjang kegiatan yaitu perguruan tinggi atau Akademi lain untuk kegiatan seminar, latihan dan pengabdian masyarakat, yang ditandai semangat kemitraan.

2. Lembaga Penunjang Pendidikan Internal Organisasi.
a) Unit Perpustakaan
Unit perpustakaan sebagai unit penunjang kegiatan pendidikan yang berfungsi menyediakan sumber belajar berupa buku-buku, teks books, majalah, jurnal, bulletin, karya tulis, kaset tape recorder, VCD, video kaset.
b) Unit Komputer
Unit Penunjang yang berfungsi untuk pengolahan data-data akademik dan kemahasiswaan, dan data-data administrasi untuk bahan perencanaan dan evaluasi kegiatan.
c) Unit Laboratorium Bahasa
Unit Penunjang yang berfungsi melaksanakan kegiatan muatan local untuk belajar mengajar bahasa inggris dan bahasa arab.
d) Unit Asrama
Unit penunjang yang berfungsi menyediakan dan memberikan pelayanan akomodasi bagi mahasiswa berupa pelayanan penginapan, makan, dan bimbingan sikap dan prilaku mahasiswa.
e) Lembaga Pengkajian dan Pengabdian Masyarakat
Unit penunjang yang berfungsi melaksanakan riset terapan tentang permasalahan kesehatan dan keperawatan serta melaksanakan pengabdian masyarakat.
f) Keluarga Mahasiswa (KEMA)
Organisasi mahasiswa yang berfungsi melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler dan proses belajar berorganisasi bagi mahasiswa .
g) Koperasi
Unit penunjang yang berfungsi melaksanakan kegiatan peningkatan kesejahteraan bagi pegawai dan mahasiswa

 Pimpinan Akper Pemda Indramayu

Akademi keperawatan berada di bawah koordinasi Pemerintahan daerah Kabupaten Indramayu. Pimpinan akademi keperawatan terdiri dari: Direktur akademi, pembantu direkur bidang akademi, pembantu direktur bidang administrasi umum, pembantu direktur bidang kemahasiswaan, dan kepala sub. Bagian.


BAB 2

VISI, MISI, DAN TUJUAN AKADEMIK

A. Visi dan Misi Akademi Keperawatan

VISI

Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Indramayu sebagai wahana Pendidikan untuk menghasilkan calon tenaga keperawatan profesional ahli madya keperawatan sebagai wujud peningkatan kualitas sumber daya manusia yang mandiri dan berdaya saing tinggi

MISI

Menyelenggarakan proses belejar mengajar dengan :
1. Melaksanakan proses pembelajaran dengan mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi 2. Melaksanakan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan untuk menunjang pencapaian kompetensi. 3. Melaksanakan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia tenaga dosen. 4. Melaksanakan pengembangan kegiatan ilmiah dibidang sains keperawatan. 5.Melaksanakan pengabdian masyarakat dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat. 6. Melaksanakan kemitraan dalam upaya pencapaian kompetensi dan pendayagunaan lulusan. 7. Melaksanakan pengembangan program pendidikan dalam rangka menunjang percepatan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dalam bidang kesehatan.

B. Tujuan Program Studi D-3 Keperawatan

Tujuan Program Studi D3 Keperawatan, menghasilkan perawat profesional pemula, yang kompeten dalam :
1. Memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kewenangan
2. Menerapkan prinsip manajemen asuhan keperawatan
3. Berperan serta dalam penelitian keperawatan dan menggunakan hasil penelitian dalm asuhan keperawatan
4. Mengembangkan kemampuan profesional secara terus menerus.

BAB 3

KURIKULUM PENDIDIKAN

A. Beban dan Lama Studi

Kurikulum Akper Pemda Indramayu mengacu pada KepMendiknas RI No. 232U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dan KepMendiknas No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi. Program Pendidikan Diploma III Keperawatan memiliki lama studi 6 semester dengan batas maksimal 10 semester. Kurikulum terdiri dari kurikulum inti sebesar 109 SKS dan kurikulum institusional 11 SKS. Kurikulum inti terdiri dari teori 49 SKS (45%) praktikum dan klinik 60 SKS (55%). Kurikulum institusional dikembangkan sesuai dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas di institusi.

B. Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar meliputi teori (T), praktikum (P) dan klinik (K) atau Lapangan (L). Satuan Kredit Semester selanjutnya di singkat SKS adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal perminggu sebanyak 1 jam perkuliahan atau 2 jam praktikum atau 4 jam kerja lapangan atau klinik.

Kegiatan praktikum dilaksanakan di laboratorium kelas atau klinik dengan menggunakan metoda simulasi, demonstrasi, role play dan bedside teching. Kegiatan pembelajara klinik atau lapangan dilaksanakan langsung dilahan praktek dengan metoda bedsideteaching, conference (konferensi) dan nursing round (ronde keperawatan). Pengalaman belajar praktikum merupakan prasyarat pengalaman belajar klinik, dimana mahasiswa melaksanakan praktek di laboratorium terlebih dahulu dibawah bimbingan dosen untuk selanjutnya belajar di klinik dibawah bimbingan clinical instructure (instruktur klinik) dan dosen.

C. Kompetensi

Kompetensi menggambarkan tindakan yang cerdas, penuh tanggung jawab yang akan dimiliki peserta didik. Standar kompetensi merumuskan sejumlah unit kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan keperawatan yang didasari oleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap

KOMPETENSI

1. Menerapkan konsep, prinsip etika keperawatan dan komunikasi dalam praktik keperawatan profesional

2. Menerapkan pendekatan proses keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan dengan berfikir kritis

3. Mengkonsultasikan penanganan pasien terhadap tim kesehatan lain

4. Melaksanakan tindakan pengobatan sebagai hasil kolaborasi

5. Melaksanakan persiapan pemeriksaan diagnostik dan tindakan khusus sebagai hasil kolaborasi

6. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen

7. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit dan darah

8. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi

9. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi urin dan fekal

10. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman

11. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan mobilisasi dan transfortasi

12. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan istirahat dan tidur

13. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien terminal

14. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien menjelang ajal

15. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien pre dan post operasi

16. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gawat darurat

17. Melaksanakan asuhan keperawatan pada anak sehat

18. Melaksanakan asuhan keperawatan pada anak sakit

19. Melaksanakan asuhan keperawatan pada bayi resiko tinggi

20. Melaksanakan asuhan keperawatan pada ibu hamil normal dan komplikasi

21. Melaksanakan asuhan keperawatan pada ibu intranatal dan bayi baru lahir

22. Melaksanakan asuhan keperawatan pada ibu post partum normal dan komplikasi

23. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah kesehatan reproduksi

24. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial

25. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan kesehatan jiwa

26. Melaksanakan asuhan keperawatan komunitas

27. Melaksanakan asuhan keperawatan pada kelompok khusus (anak sekolah,okupasi dan lansia)

28. Melaksanakan asuhan keperawatan pada keluarga

29. Melaksanakan penelitian deskriftif

BAB 4

SARANA PENDUKUNG

A. Sarana dan Prasarana Pendidikan

Perkuliahan dilaksanakan didalam kampus Akademi Keperawatan Pmerintahan kabupaten Indramayu, diatas tanah seluas 6273 m2, ruang perkuliahan sebanyak 6 ruangan dengan luas 520.4 m2. Proses perkuliahan ditunjang dengan penyediaan Multimedia berupa LCD dengan menggunakan Laptop/CPU, OHP (Over Head Projector) yang didukung sistem audiovisual yang lengkap. Selain itu tersedia fasilitas pendukung perkuliahan ruangan internet dengan fasilitas komputer untuk memudahkan mahasiswa mengakses internet. Ruang Perpustakaan Akper Pemda merupakan fasilitas pendukung lainnya dalam menunjang perkuliahan dengan luas 120 m2 tersedia buku-buku ilmu keperawatan dan kesehatan yang lengkap untuk proses belajar mengajar.

B. Laboratorium

Laboratorium yang digunakan merupakan Laboratorium Akper Pemda Indramayu. Jumlah ruangan laboratorium keperawatan sebangak 6 ruangan untuk Praktek Laboratorium Keperawatan Dasar (1 ruangan), Keperawatan Maternitas (1 ruangan), Keperawatan Anak (1 ruangan), Keperawatan Medikal Bedah dan Gawat Darurat (1 ruangan), Keperawatan Jiwa (1 ruangan) dan Keperawatan Komunitas (1 ruangan). Laboratorium ini didukung dengan adanya ruangan audiovisual, dilengkapi dengan ruangan ber-AC. Kegiatan praktek laboratorium menggunakan pendekatan keperawatan profesional yang modern dan dilengkapi peralatan-peralatan pendidikan dan pelatihan keterampilan keperawatan sesuai bidang kekhususan yang ada. Mahasiswa dapat menggunakan seluruh fasilitas laboratorium dengan bimbingan dosen pembimbing untuk melatih keterampilan keperawatan.Total luas ruangan laboratorium yang terletak di lantai II 425 m2.
Selain pelaksanaan praktikum di laboratorium keperawatan, mahasiswa juga memanfaatkan ruangan laboratorium yang ada di Akademi Keperawatan seperti: Laboratorium anatomi, laboratorium fisiologi, dan laboratorium bahasa.

C. Klinik Lapangan

Akademi Keperawatan juga menjalin kerjasama dengan pihak Rumah Sakit Pemerintah yang ada di Indramayu, RSUD Kabupaten Indramayu, RSUD Gunung Jati Cirebon, RS Pelabuhan Cirebon, RS Pertamina Cirebon, RS Margono Purwokerto Jawa Tengah, RS Jiwa Bogor Jawa Barat, RS Jiwa MagelangJawa Tengah, Puskesmas di Wilayah Kabupaten Indramayu, Daerah Binaan (Desa) terpadu di wilayah Kabupaten Indramayu.

BAB 5

PENELITIAN DAN
PENGABDIAN MASYARAKAT

Penelitian dan Pengabdian Masyarakat merupakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang tidak terlepas dari aktivitas pendidikan di kampus. D-3 Keperawatan Akper Pemkab Indramayu melaksanakan kegiatan ini dengan melibatkan seluruh sivitas akademika yang ada. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan oleh staf pengajar tetap dengan bantuan biaya dari Anggaran Akademi Keperawatan.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan oleh Akademi Keperawatan merupakan kerjasama antara staf pengajar dengan mahasiswa dengan konsep pemberian pelayanan kesehatan pada masyarakat. Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk menambah wawasan dan meningkatkan keterampilan mahasiswa di bidang keperawatan khususnya dan kesehatan umumnya. Mahasiswa sering menjadi ujung tombak pelaksanaan Pengabdian Masyarakat di bawah bimbingan dan supervisi dari staf pengajar. Dana pelaksanaan kegiatan Pengabdian Masyarakat ini disediakan oleh program studi dibantu sumbangan dari mahasiswa dan pihak-pihak lain sebagai donatur yang tidak mengikat

BAB 6

PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN

Organisasi Kemahasiswaan sebagai wadah kreatifitas dan pengembangan minat bakat mahasiswa di Akper Pemda Indramayu dan merupakan elemen penting dalam penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, kebijakan akademik yang bertujuan mengembangkan kegiatan kemahasiswaan yaitu pembinaan organisasi kemahasiswaan yang bersifat ekstra dan ko-kurikuler. Sejak berdirinya pada tahun 1997, keberadaan Kemahasiswaan, belum banyak kegiatan, baru pada tahun 1999 mahasiswa membentuk Organisasi Kemahasiswaan yang diberi nama KEMA (Keluarga Mahasiswa). Struktur kepengurusan dilaksanakan oleh mahasiswa Akademi Keperawatan dengan melaksanakan beberapa kegiatan rutin.

Struktur KEMA terdiri dari: Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara dan Wakil Bendahara yang dibantu departemen lain yakni: Depatemen Penelitian Pengembangan Ilmu Pengetahuan (PPIP), Departemen Pengembangan Pengabdian Masyarakat (PPM), Departemen Agama, Departemen Olah Raga, Departemen Kesenian, Departemen Koperasi. KEMA telah memiliki ruang sekretariat yang permanen dilengkapi fasilitas pendukung yang cukup memadai termasuk 1 unit Komputer lengkap dengan printer, meja, dan kursi rapat. Organisasi kemahasiswaan cukup aktif dalam menggerakkan kegiatan kemahasiswaan baik kegiatan ilmiah maupun kegiatan pengabdian masyarakat (Bakti Sosial) serta kegiatan pengembangan minat dan bakat mahasiswa lainnya seperti: olah raga, kesenian, perayaan hari besar keagamaan, pengabdian masyarakat di bidang kesehatan seperti: sunatan masal, penyuluhan kesehatan, bakti social dan lain-lain.

Sampai saat ini KEMA merupakan wadah bagi mahasiswa dalam menjalankan aktivitas ekstra kurikulernya sebagai wujud penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Indramayu, Jawa barat, Indonesia

Informasi Kesehatan